Sabtu, 12 September 2009

Cara Menghindari Penyakit Maag

Penyakit mag atau bahasa medisnya sering disebut gastritis adalah suatu penyakit yang lapisan mukosa lambung mengalami iritasi dan sering disertai infeksi pada lapisan mukosa tersebut
Bila penyakit maag berlangsung cukup lama, lapisan mukosa menjadi tambah menipis dan sekresi asam di lambung akan bertambah banyak serta meliputi seluruh lapisan mukosa. Hal tersebut yang menyebabkan rasa nyeri dan kembungnya akan semakin berat.

Selain itu, lambung akan mengalami kegagalan dalam memproduksi faktor intrinsik, suatu bahan yang sangat diperlukan untuk absorbsi vitamin B12. Bila kekurangan vitamin B12, akan terjadi anemia (kurang darah) yang bahasa medisnya sering disebut anemia pernisiosa.

Selain nyeri dan kembung, gejala klinik penyakit maag bisa berupa mual dan muntah, sakit kepala, lidah terasa tebal, seperti terlapisi sesuatu (coated tongue), peningkatan atau bisa penurunan nafsu makan (appetite), diare (berak-berak), dan kram pada lambung. Kekambuhan yang terjadi sering berupa kembung, nyeri perut bagian atas, atau kram pada lambung.

Penyebab sakit maag tersebut memang cukup bervariasi. Di antaranya, konsumsi alkohol yang berlebihan, konsumsi rokok berlebihan, konsumsi kopi berlebihan, dan konsumsi goreng-gorengan. Stres psikis juga merupakan pemicu timbulnya penyakit maag.

Pada umumnya, penyakit maag kambuh sebagai akibat stres psikis atau adanya semacam bahan racun sebagai akibat timbulnya penyakit lain, seperti uremia yang bersifat kronis (kegagalan tubuh dalam mengeluarkan ureum/amoniak) atau sirhosis pada hati (kegagalan hati yang sifatnya kronis).

Untuk menghindari timbulnya kembali penyakit maag, ada beberapa hal yang dianjurkan. Pertama, membatasi/bahkan bila perlu menghindari makanan goreng-gorengan. Pada penderita maag yang sifatnya kronik, diet rendah lemak perlu mendapat perhatian.

Kedua, untuk mengurangi iritasi mukosa lambung yang lebih parah, seyogianya menghindari makanan yang kecut, seperti jeruk nipis, lemon, jeruk keprok yang kecut, jeruk manis yang kecut, tomat, nanas, serta makanan yang terlalu merangsang lambung (pedas, panas).

Ketiga, hindari mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol, kopi, soda, karbon/gas (soft drink). Keempat, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan, seperti pepaya atau jus lain yang tidak mengandung sitrus/terasa kecut. Selain itu, konsumsi makanan, seperti beras cokelat (brown rice), pasta, kentang, dan yoghurt.

Hal yang perlu diperhatikan adalah porsi makanan yang dikonsumsi. Pilihlah makanan yang mudah dicerna dan dikonsumsi dalam jumlah cukup (jangan berlebihan). Tidak perlu dalam porsi kecil dan sering karena justru akan meningkatkan sekresi asam dalam lambung. Semoga membantu. (jpnn)
-22 Maret 2009

http://kepritoday.com/content/view/18831/38/
12 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar